apasih content marketing itu?
Content Marketing
Pengertia Content marketing adalah strategi pemasaran dimana kita merencanakan,
membuat, dan mendistribusikan konten yang mampu menarik audiens yang tepat
sasaran, kemudian mendorong mereka menjadi kustomer.
1. Menarik audiens baru untuk mengenal bisnis anda
2. Mendorong (mengajak) mereka untuk menjadi kustomer.
2. Mendorong (mengajak) mereka untuk menjadi kustomer.
Konten dalam content
marketing bisa dalam berbagai bentuk. Seperti yang barusan disebutkan: gambar,
video, audio, tulisan, dll.Selain bentuknya, kita juga bisa membedakan konten
dari sifatnya: menghibur, mendidik, emosional, dll.
Content Marketing adalah bentuk pemasaran yang berfokus pada pembuatan,
penerbitan, dan distribusi konten untuk khalayak yang ditargetkan secara
online.Content marketing sering digunakan oleh bisnis untuk:
1. Menarik perhatian dan menghasilkan prospek
2. Memperluas basis pelanggan mereka
3.Menghasilkan dan meningkatkan penjualan online
1. Menarik perhatian dan menghasilkan prospek
2. Memperluas basis pelanggan mereka
3.Menghasilkan dan meningkatkan penjualan online
Pemasaran
konten menarik prospek dan mengubah prospek menjadi pelanggan dengan membuat
dan berbagi konten gratis yang berharga. Pemasaran konten membantu perusahaan
menciptakan loyalitas merek yang berkelanjutan, memberikan informasi berharga
kepada konsumen, dan menciptakan kemauan untuk membeli produk dari perusahaan
di masa depan. Bentuk pemasaran yang relatif baru ini tidak melibatkan
penjualan langsung. Sebaliknya, itu membangun kepercayaan dan hubungan dengan
penonton.
Tidak
seperti bentuk pemasaran online lainnya, pemasaran konten bergantung pada
antisipasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang sudah ada untuk mendapatkan
informasi, bukannya menciptakan permintaan untuk kebutuhan baru. Seperti James
O'Brien dari Contently menulis tentang Mashable, "Ide yang penting untuk
pemasaran konten adalah bahwa sebuah merek harus memberikan sesuatu yang
berharga untuk mendapatkan sesuatu yang berharga sebagai gantinya. Alih-alih
komersial, menjadi pertunjukan. Alih-alih iklan banner, menjadi cerita fitur.
"Pemasaran konten memerlukan pengiriman terus-menerus konten dalam jumlah besar,
terutama dalam strategi pemasaran konten . “
·
Contoh Praktik Content
Marketing yang Empatik
Praktik content marketing yang
sukses adalah tentang menciptakan koneksi antara audiens dengan brand Anda. Ini bukanlah berarti menjejalkan
konten sebanyak-banyaknya pada mereka.Melainkan menciptakan konten yang
benar-benar bernilai untuk mereka – konten yang melayani kebutuhan mereka dan
menyentuh isu atau kendala (pain point)
terpenting yang mereka hadapi.Perlu dicatat, bahwa tipikal konten seperti
ini lebih mudah diciptakan ketika dalam prosesnya dilibatkan dan didorong oleh
empati.
1.
Lush
Tipe konten: Video
Dengan tagline yang
berbunyi “Fresh, handmade cosmetics”, Lush
adalah brand kecantikan yang
berasal dari produk alami. Kita bisa melihat idealisme tersebut dikemas
dalam serial video mereka “How It’s Made“, di mana di sana
dibahas semacam behind the scenes dari
sebagian produk populer mereka.
Setiap episode
menggambarkan pegawai Lush di ‘dapur’ mereka, menceritakan proses pembuatan
produk. Lush memvisualisasikan betapa naturalnya bahan-bahan yang mereka
gunakan. Anda bisa melihat buah lemon yang segar, teh, dan garam dicampur
bersama-sama dan akhirnya menjadi produk kecantikan. Ini merupakan konten yang
menarik sekaligus juga edukatif.
Sisi Content Marketing yang Empatik:
Lewat video ini, Lush mengundang
pelanggan mereka secara virtual masuk ke pabrik mereka, dan menunjukkan setiap
proses pembuatan produknya. Dibawakan oleh karyawan yang nyata bukan aktor,
maka hal ini bisa meyakinkan para pelanggan tentang idealisme yang dibawa dari
produk ini dan mengkonsumsinya dengan tenang, serta mungkin merekomendasikannya
pada kerabat mereka.
2. LinkedIn
Tipe konten: Ebook
LinkedIn Marketing
Solutions adalah segala sesuatu tentang menggerakan marketer untuk menumbuhkan audiens mereka,
menciptakan konten yang lebih efektif, dan yang terpenting: meraih tujuan
mereka. Tujuan utamanya tentu mereka menginginkan audiens untuk menggunakan
LinkedIn dalam membantu mereka meraih tujuannya.Sementara mereka menghasilkan
banyak konten tentang manfaat LinkedIn, mereka juga membuat terobosan konten
baru yang bisa mengedukasi para marketer di
berbagai tingkat dalam bermacam-macam topik (seperti yang Anda bisa cek
di blog mereka).
Konten tersebut berupa
27 halaman ebook berjudul Native Advertising: What It Is. How to Do It, yang menyediakan
begitu banyak informasi tentang segala aspek dari ‘native advertising’ (semacam iklan yang tersembunyi
atau menyatu dengan gaya editorial dari media yang digunakannya), yang adalah
salah satu produk jasa yang ditawarkan LinkedIn.
Ebook tersebut
ditullis lengkap dengan tips, statistik, pengenalan terhadap berbagai
macam native ads, strategi, dan juga tentunya manfaat dari
jasa native ad dari
LinkedIn
Sisi Content
Marketing yang Empatik:
Salah satu bentuk
taktik content marketing yang empatik adalah edukasi. LinkedIn
ingin memberdayakan audiens mereka untuk melakukan pekerjaan mereka dengan
lebih baik (dan tentunya menggunakan produk mereka untuk mencapai hal
tersebut), dan ebook ini adalah media yang
dibutuhkan mereka untuk memahami dan menggunakan native ad untuk kepentingan mereka.
Dengan penawaran
seperti ini, pelanggan menyadari bahwa mereka bisa berpegang pada LinkedIn
sebagai sumber terpercaya untuk memandu mereka ke arah yang benar, dan LinkedIn
bisa terus menyediakan solusi lewat penawaran produk mereka.Ini adalah win-win solution bagi keduanya.
3. Home Depot
Tipe konten:
Infografis
Home Depot adalah toko
alat rumah tangga dan berkebun, yang memenuhi kebutuhan segala macam pembangun
sekaligus suka merancang sendiri (Do It Yourself – DIY).Mulai
dari mereka yang sedang membangun gazebo, ataupun yang
sedang bereksperimen dengan kebunnya. Dengan kata lain, ini memiliki
konsekuensi bahwa konten yang diciptakan harus bisa menjangkau berbagai
karakter demografis.
Untuk mengantisipasi
beragamnya karakter tersebut, Home Depot mendasarkan diri pada kesamaan
karakter DIY dari para pelanggannya. Tim marketing mereka berfokus pada
bagaimana produk yang mereka jual bisa membantu kehidupan pelanggannya,
alih-alih menjelaskan apa produk mereka. Mereka menciptakan infografis “Grow a Living Salad Bowl“, yang mengajarkan
pelanggan untuk menanam dan memanen salad di kebun mereka sendiri. Termasuk
bagaimana cara melakukannya, sayuran apa yang sebaiknya dipiliih, peralatan apa
yang dibutuhkan. Dan kesemuanya itu dilakukan dengan sedikit ‘terselubung’,
sehingga tidak terlalu kentara bahwa itu adalah aktivitas branding.
Sisi Content
Marketing yang Empatik:
Pelanggan mereka memimpikan diri menjadi
seorang ahli DIY, tetapi membutuhkan pertolongan dan juga dukungan.Infografis
ini dengan sangat jelas memberikan solusi tersebut, sekaligus juga
menginspirasi pelanggan untuk segera melakukannya (dan membeli produk dari Home
Depot).
4. Dove
Tipe Konten:
Instagram
Dove adalah brand kecantikan yang menekankan citra diri (self-image) yang positif, dan mereka terkenal dalam
menciptakan lingkungan yang suportif bagi para pencinta brand ini di media sosial. Kebanyakan dari post Dove di Instagram adalah tentang mencintai
diri (self-love), dibalut dengan pesan-pesan inspirasional.
Dengan pesan-pesan
yang mengusung tema self-love tadi,
mereka tidak hanya menginspirasi para audiensnya, tetapi juga menggerakkan
mereka untuk melakukan pesan tadi secara nyata untuk meraih audiens lebih luas
lagi (misalnya lewat tagging, menciptakan
semacam jurnal mini, dan lainnya).Secara singkat, Dove berhasil menggunakan
Instagram untuk menginspirasi aksi.
Sisi Content
Marketing yang Empatik:
Post dari Dove
mengingatkan audiens mereka tentang menghargai diri sendiri dan juga wanita
lainnya. Ini bukan hanya saja taktik membangun relasi yang baik, tetapi juga
memberikan manfaat psikologis yang nyata bagi pelanggan mereka.Studi di tahun
2013 oleh Carnegie
Mellon University menemukan bahwa afirmasi diri (self-affirmation) dapat membantu Anda untuk bekerja
lebih baik, termasuk di bawah tekanan stress.Ini adalah perpaduan dari
pendekatan yang saintifik dan juga tulus untuk menciptakan nuansa cinta diri
dalam kehidupan pelanggan.
5. Extra
Tipe
Konten: Situs interaktif
Produk dari Extra adalah permen karet.Dan
rasanya kita telah melihat hampir segala bentuk pemasaran telah dilakukan oleh
perusahaan permen karet.Mulai dari iklan yang lucu, menggoda, seksi, romantis,
dan lainnya.Namun Extra berusaha keluar dari pakem tersebut.
Extra menyadari bahwa
permen karet adalah bagian dari kehidupan sehari-hari.Meskipun terkesan biasa
atau sepele, namun keberadaannya dapat memberikan arti tersendiri dalam
setiap momen kecil.Maka mereka pun mencanangkan kampanye #givextragetextra yang merupakan
perayaan atas momen tersebut – baik itu tripuntuk memancing,
jalan-jalan bersama teman, atau bahkan hubungan romantis.Lalu Extra mengubahnya
menjadi suatu karya seni.
Kampanye sosial
dan website yang interaktif akan mendorong konsumennya
untuk mengunggah foto dari momen-momen tersebut. Dan bagi mereka yang terpilih
maka Extra akan mengubah momen tersebut menjadi sketsa, lalu mencetaknya di
bungkus permen mereka! Di website tersebut,
Anda bisa melihat gambar-gambar, video sketsa, galeri, dan juga mengecek apakah
foto yang diunggah berhasil tembus untuk diubah menjadi karya seni berupa
sketsa.
Permen karet adalah produk yang melambangkan
kedekatan.Bukan hanya memberikan kesegaran nafas, tetapi juga mencairkan
suasana dan menyambungkan berbagai peristiwa kecil lainnya yang mewarnai hari
kita.Dalam dunia modern yang kini begitu terkoneksi, momen-momen kecil seperti
itu sering kali terlumpakan.Kampanye ini membantu pelanggan untuk kembali sadar
dan merayakan momen kecil tersebut.Dengan mendorong mereka untuk mengabadikan
momen, membagikannya, serta mengapresiasinya dengan mencetaknya di pembungkus
permen, maka Extra telah mengambil hati pelanggannya agar lebih menghidupi
hidup.
6. Microsoft
Tipe konten:
Infografis interaktif
Produk solusi keamanan dari Microsoft adalah
tentang menjaga keamanan data pelanggan. Maka tujuan kampanye mereka jelas:
mengedukasi dan menjelaskan mengapa produk itu penting. Namun tantangannya pun
sangat jelas: keamanan data bukanlah topik menarik, apalagi seksi, untuk
diperbincangkan.
Untuk mengakali hal
tersebut, Microsoft menciptakan situs interaktif Anatomy
of a Data Breach yang menjelaskan isu keamanan data dari sudut
pandang yang menarik: pencurian data.
Situs itu menempatkan
pelanggan dari kacamata hacker, memandu
sekaligus menunjukkan mereka proses pencurian data. Ditambah dengan berbagai
statistik tentang keamanan data. Dan jelaslah apa yang ingin disampaikan oleh
Microsoft.
Sisi Content
Marketing yang Empatik:
Pelanggan tentu tahu bahwa pembobolan data
adalah potensi masalah besar, tetapi mereka tidak sepenuhnya paham bagaimana
hal itu bisa terjadi.Dengan menciptakan cerita dan narasi yang menarik, plus
menggunakan data statistik yang nyata, Microsoft telah menciptakan konten yang
hidup dan sangat berharga bagi audiensnya.Dengan situs interaktif itu,
pelanggan bisa melihat betapa riskannya posisi mereka dan memahami bagaimana
melindungi keamanan mereka (ya, dengan produk Microsoft).
7. Michael’s
Tipe konten: Blog Di zaman di mana
Pinterest mendominasi, Michael’s adalah toko kerajinan tangan (pernak-pernik)
yang mencoba menjaring audiensnya dengan cara tersendiri. Memang mereka telah
menyediakan tutorial di websitemereka,
tetapi dengan inisiatif blog The Glue String mereka bisa
memasuki kehidupan para pelanggannya dengan lebih banyak konten.
Mungkin judul seperti
“Washi Tape Out of Control: 12 Creative Ways to Control the Rolls”
terdengar sedikit pasaran, tetapi bagi para pencinta pernak-pernik, ini adalah
tipikal post yang benar-benar relevan dengan kebutuhan
mereka. Ditambah dengan layout dan
gambar yang menarik membuatnya benar-benar menjadi konten yang berharga bagi
penikmat kerajinan tangan.
Sisi Content
Marketing yang Empatik:
Kerajinan tangan
adalah hobi yang menyenangkan, sekaligus kadang-kadang membuat frustrasi.
Menyediakan berbagai tips berguna dan how-to akan
membuat pembaca bisa melakukan sesuatu yang mereka senangi dengan lebih baik.
Ditambah lagi para pencinta pernak-pernik akan menyebarkan link tersebut lewat media sosial mereka, dan
membuat Michael’s memperluas jaringannya. Ini semua dipicu dari satu
inisiatif content marketing yang empatik
dengan tujuan membantu pelanggan mereka.
8. JetBlue
Tipe konten: Video
JetBlue adalah brand maskapai yang dikenal dengan layanan
pelanggannya yang begitu baik, dan humoris.Dengan posisi seperti itu maka
konten yang diciptakan sudah seharusnya menaruh fokus yang relevan terhadap
dunia penerbangan dan pengalaman yang didapat dari pelanggannya.
Sebagai contohnya,
rangkaian video Flight Etiquette dari JetBlue
sangatlah menghibur sekaligus juga sedikit menyindir beberapa masalah yang
biasa terjadi ketika berpergian.Seperti misalnya penumpang yang terlalu
bersemangat ketika mendengar pengumuman boarding (dan
berlomba untuk menjadi yang terdepan), teman duduk yang agak bawel, dan lainnya.Mereka bahkan menaruh judul yang
cukup sarkastik, “How NOT to”, yang menegaskan
atmosfer humor cerdas pada konten dan brand mereka.
Sisi Content
Marketing yang Empatik:
Tentu ada berbagai peristiwa di bandara yang
membuat pengalaman penerbangan kita menjadi menghibur (atau menjengkelkan,
tergantung situasinya).Video dari JetBlue ini berusaha menampilkan kembali
momen-momen itu, dengan membuatnya ringan dan edukatif. Satu taktik yang
menarik perhatian dan juga efektif!
9. J.Crew
Tipe
konten: Visualisasi how-to
J.Crew adalah brand busana yang merupakan
merepresentasikan gaya hidup, dan tentnya mereka mengemas produknya dalam
konteks yang relevan. Mereka memiliki pelanggan yang begitu setia, dan
senantiasa mencari cara untuk menjalin hubungan lebih erat dengan audiens
mereka.
Blog mereka adalah media
yang sempurna untuk mewujudkan ide tersebut.Mereka menggunakan ‘desain’ bukan
hanya bagian penting dari bisnis inti mereka, tetapi juga sebagai materi konten
yang dipublikasikan. Di blog mereka,
Anda akan menemukan desain yang begitu atraktif tentang produk, tips, dan juga
trik dalam berbusana. Mereka juga secara konsisten menggunakan gambar atau
visualisasi lainnya untuk menambah nilai berharga dari kontennya.
Seperti halnya tutorial The
Bandana, 4-ways yang menampilkan arahan, ilustrasi,
penjelasan, dan produk aktual.Ini adalah konten panduan yang lengkap, baik
secara materi teks dan juga visual.
Sisi Content
Marketing yang Empatik:
Pelanggan mereka
adalah mereka yang menggunakan fashion untuk
merefleksikan kepribadiannya.J.Crew memberikan mereka lebih banyak informasi
dan pilihan untuk berekspresi lewat produk mereka dan panduan tutorial, yang
pada akhirnya sangat membantu audiens untuk mewujudkan kesan yang ingin
dtampilkan lewat busana yang dipakai.
Contoh lain dari Content Marketing:
Contoh lain dari Content Marketing:
- Infografis
Infografis merupakan suatu penggambaran mengenai suatu informasi, data, dan pengetahuan yang dibuat dengan tujuan untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan jelas. Infografis terbilang efektif dan banyak digunakan oleh perusahaan dalam memaksimalkan promosi melalui content marketing. Biasanya infografis dibuat memanjang vertikal diisi dengan berbagai informasi dalam bentuk data statistik, gratifk, diagram dan informasi lainnya. - Halaman Website
tentunya kita tidak asing dalam menggunakan website untuk content marketing. Hal ini sering dilakukan oleh kebanyakan pengguna dalam menyampaikan produk dan layanan mereka melalui website. - Video
Anda juga bisa menggunakan Video untuk menjalankan content marketing. Anda bisa memanfaatkan Youtube, Facebook Video, bahkan ditwitter untuk menyampaikan pesan content marketing dengan baik kepada pengguna. Video sendiri merupakan media visual gerak yang dapat dengan cepat untuk bisa memberikan gambaran mengenai informasi dengan cepat kepada pengguna. - E-book / Buku
Tidak jauh dengan penerapan content marketing yang lainnya. Banyak juga yang memanfaatkan teknik ini untuk bisa mendeliver informasi kepada pengguna melalui tulisan yang dilampirkan di buku. - Social Media
Pernahkah Anda melihat banyak sekali postingan pada social media yang menceritakan suatu kejadian yang ujungnya melakukan promosi? Itu merupakan salah satu content marketing yang terbilang efektif dimana pembuat content marketing mengajak pengguna untuk bisa membayangkan dengan baik jalan cerita sampai tidak sadar mereka masuk perangkap softselling yang dilakukan? sebenarnya tidak melulu soal promosi, content marketing di social media bermanfaat juga untuk menyebarkan informasi asalkan tidak berbau HOAX
Marketing Mix
· Definisi Marketing Mix
Menurut Kotler dan Amstrong, Marketing Mix
adalah sekumpulan variabel – variabel marketing, yang digunakan oleh perusahaan
untuk mengejar target penjualan yang diinginkan.Jadi, dari pendapat
Kotler dan Amstrong dapat disimpulkan bahwa marketing mix merupakan strategi
pemasaran yang dilaksanakan secara terpadu atau strategi pemasaran yang
dilakukan secara bersamaan. Strategi tersebut digunakan dengan menerapkan
elemen strategi yang ada dalam marketing mix itu sendiri.
· Manfaat Marketing Mix
Strategi ini dapat menjadi kesatuan yang luar
biasa bermanfaat bagi bisnis Anda apabila Anda dapat menjalankan keseluruhan
teknik marketing mix tanpa terkecuali dan juga memiliki tingkat kontinuitas
pelaksanaannya yang bagus. Kontinuitas tersebut berarti
keseluruhan strategi yang terdapat di dalam marketing mix ini terus-menerus
Anda terapkan, evaluasi hasilnya, perbaiki lagi ke depannya apabila ada
kekurangan yang terdapat di penerapan sebelumnya, terus-menerus ditingkatkan
hingga mencapai target pemasaran seperti yang Anda inginkan.
Perusahaan apapun, baik perusahaan yang beroperasi di
skala besar maupun perusahaan yang beroperasi di skala kecil pasti memiliki
target sama yaitu keuntungan bisnis. Hal yang sama juga berlaku dari segi jenis
produksi, baik perusahaan yang menyewakan jasa maupun perusahaan yang menjual
produk. Tetapi memang tak hanya berorientasi pada penghasilan keuntungan
yang didapat, tentunya perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada
konsumen atau pelanggannya.Hingga kini, hampir semua jenis perusahaan
berlomba-lomba memberikan user experience yang memuaskan customer/ klien
mereka.Mereka kerap melakukan pengembangan produk dan layanan lewat
inovasi-inovasi yang didasarkan pada kebutuhan user. Selain itu, mereka terus
mencari-cari strategi bisnis apa yang paling jitu untuk mensukseskan bisnis
mereka.Memang ada banyak sekali jenis strategi bisnis, baik dalam kaitannya
dengan customer engangement semacam customer service, maupun strategi pemasaran
demi penjualan yang meningkat. Marketing mix ini sendiri tergolong ke dalam
strategi pemasaran. Strategi bisnis satu ini menjadi penting untuk dilakukan
Anda atau perusahaan Anda karena marketing mix ini sebenarnya merupakan
suatu pokok pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan apakah akan membeli
atau menyewa suatu produk maupun jasa yang Anda tawarkan.
Jika suatu perusahaan tidak peka soal apa yang sebenarnya
dibutuhkan oleh konsumennya, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan itu akan
kehilangan banyak kesempatan dalam menjaring konsumen. Akibatnya, produk atau
jasa mau sebagus atau seinovatif apapun akan menjadi sia-sia saat ditawarkan.
Marketing sendiri berarti proses penyusunan komunikasi
terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa
dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran
dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi
keinginan manusia.Marketing sangat memengaruhi keberhasilan atau kesuksesan
dari suatu perusahaan, terutama untuk bisa bertahan di dalam persaingan yang
ketat dengan para kompetitornya. Jadi, suatu strategi marketing dilakukan untuk
membuat sebuah pemasaran yang berhasil membuat orang-orang menginginkan atau
“merasa membutuhkan” produk maupun jasa yang telah Anda tawarkan.Apabila
strategi marketing yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan
produk dan jasanya dengan baik alias berhasil, hal ini akan berpengaruh
terhadap keberlangsungan perusahaan itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa
marketing sebenarnya merupakan ujung tombak dari suatu perusahaan.Anda sendiri
pasti mendengar atau melihat ada banyak perusahaan yang berlomba-lomba mencari
kandidat pekerja yang terbaik untuk ditempatkan di departemen marketing mereka.
·
Teknik
4P – 7P Marketing Mix
1. Product (Produk)
Produk
disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik semacam makanan dan buku
maupun yang bersifat digital berupa aplikasi dan sebagainya). Produk ini juga
termasuk bjasa maupun layanan yang dapat ditawarkan oleh perusahaan
Anda.Intinya produk adalah segala bentuk penawaran yang Anda lakukan kepada
klien atau customer Anda, yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan dari
pelanggan itu sendiri.
Secara teori, produk merupakan segala bentuk yang
ditawarkan ke pasar untuk digunakan atau dikonsumsi sehingga bisa memenuhi
kebutuhan dan keinginan pasar.Keinginan pasar tersebut bisa berupa fisik, jasa,
orang, organisasi dan ide. Produk adalah hasil dari kegiatan produksi
perusahaan Anda yang nantinya akan di jual oleh perusahaan Anda juga. Atau
Produk bisa jadi berupa barang yang dibeli oleh perusahaan Anda untuk kemudian
dijual kembali kepada konsumen atau customer Anda.
2.
Price
(Harga)
Harga yang dimaksud adalah sejumlah uang yang harus
dibayar oleh user atau klien Anda untuk mendapatkan produk yang Anda tawarkan.
Dengan kata lain, seseorang akan membeli barang kita jika pengorbanan yang
dikeluarkan (yaitu uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang ia ingin dapatkan
dari produksi barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan Anda tersebut.
Jadi fokus Anda terkait poin ini adalah bagaimana caranya Anda dapat membuat
pelanggan atau calon pembeli potensial Anda merasa pengeluarannya sesuai dengan
apa yang dia dapat, atau dalam istilah bahasa Inggris yang biasa dipakai “worth
it”.
Jika calon pembeli potensial Anda telah memiliki
pemikiran bahwa ia merasa pengeluaran yang akan dikeluarkan tersebut sebanding
dengan apa yang ia dapatkan, mereka akan segera datang ke toko Anda atau
mengunjungi product page Anda di website (bagi Anda yang bergerak di bisnis
e-commerce atau online shop). Mereka akan segera memesan produk atau jasa
apapun yang Anda tawarkan pada mereka tersebut.
Ada beberapa pertanyaan mendasar yang bisa Anda coba
jawab terlebih dahulu sebelum Anda mematok berapa harga dari produk dan jasa
yang akan Anda tawarkan. Berikut adalah beberapa pertanyaan tersebut:
1. Berapa biaya produksi yang Anda harus tanggung untuk membuat produk atau melaksanakan layanan yang Anda tawarkan tersebut?
2. Kira-kira seberapa nilai dari produk Anda yang dihargai oleh customer Anda nantinya?
3. Apakah Anda berpikiran bahwa sedikit pengurangan harga jual Anda bisa meningkatkan jumlah keinginan pasar?
4. Apakah harga dari suatu produk Anda tersebut bisa tetap dalam jangkauan seperti pada kompetitor bisnis Anda? (Jangan sampai kompetitor Anda bisa menjual produk serupa dengan harga yang jauh berbeda yaitu jauh lebih murah dari Anda, produk atau layanan yang Anda tawarkan pastinya nanti tidak akan laku)
1. Berapa biaya produksi yang Anda harus tanggung untuk membuat produk atau melaksanakan layanan yang Anda tawarkan tersebut?
2. Kira-kira seberapa nilai dari produk Anda yang dihargai oleh customer Anda nantinya?
3. Apakah Anda berpikiran bahwa sedikit pengurangan harga jual Anda bisa meningkatkan jumlah keinginan pasar?
4. Apakah harga dari suatu produk Anda tersebut bisa tetap dalam jangkauan seperti pada kompetitor bisnis Anda? (Jangan sampai kompetitor Anda bisa menjual produk serupa dengan harga yang jauh berbeda yaitu jauh lebih murah dari Anda, produk atau layanan yang Anda tawarkan pastinya nanti tidak akan laku)
3. Saluran Distribusi (Place)
Saluran distribusi yang tepat juga menentukan berhasil
tidaknya strategi marketing.Oleh karena itu, saluran distribusi menempati
posisi yang krusial dalam marketing mix.Adapun definisi dari saluran distribusi
ini sendiri adalah berbagai kegiatan atau upaya apapun yang dilakukan oleh
perusahaan untuk membuat produk atau jasanya mudah diperoleh atau tersedia di
tangan konsumen maupun pelanggannya.
Karena tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang
dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat
yang tepat, maka kemudahan akses maupun ketersediaan produk pada outlet yang
tepat juga harus diperhatikan oleh setiap perusahaan.
4. Promotion (Promosi)
Promosi yang dimaksud adalah sebuah upaya persuasi
(bujukan atau dorongan) untuk mengajak para konsumen maupun calon konsumen
untuk membeli (atau menggunakan) produk maupun jasa yang dihasilkan oleh suatu
perusahaan.
Ada beberapa elemen yang dapat perusahaan optimalkan
terkait promosi. Berikut adalah beberapa elemen tersebut:
1. Salesperson (Salesperson ini adalah orang-orang yang melakukan penawaran produk maupun jasa yang ditawarkan oleh perusahaan Anda ke target pasar atau orang-orang)
2. Public Relation (Public Relation adalah orang-orang yang bertanggungjawab untuk menjaga nama baik perusahaan Anda, sekaligus menjalankan fungsi branding bagi perusahaan Anda sehingga brand Anda dikenal oleh banyak orang secara positif)
3. Periklanan (Periklanan maksudnya adalah segala macam promosi yang dipublikasikan melalui berbagai saluran media. Anda dapat menentukan saluran media apa yang tepat sesuai karakter produk dan kebutuhan pasar baik itu televisi, koran, radio atau baliho)
1. Salesperson (Salesperson ini adalah orang-orang yang melakukan penawaran produk maupun jasa yang ditawarkan oleh perusahaan Anda ke target pasar atau orang-orang)
2. Public Relation (Public Relation adalah orang-orang yang bertanggungjawab untuk menjaga nama baik perusahaan Anda, sekaligus menjalankan fungsi branding bagi perusahaan Anda sehingga brand Anda dikenal oleh banyak orang secara positif)
3. Periklanan (Periklanan maksudnya adalah segala macam promosi yang dipublikasikan melalui berbagai saluran media. Anda dapat menentukan saluran media apa yang tepat sesuai karakter produk dan kebutuhan pasar baik itu televisi, koran, radio atau baliho)
Lalu mengenai pola kebiasaan konsumen, pola konsumsi
biasanya dipengaruhi oleh sisi rasional ataupun emosional dari mereka sebagai
manusia. Emosional ini bisa berarti keterikatan akan suatu produk yaitu
munculnya perasaan bangga dari sugesti atau pengaruh penilaian yang ada di
lingkungan sekitarnya. Sedangkan sisi rasional dapat berupa segala pertimbangan
terkait harga, akses atau juga kemudahan mendapatkan layanan atau produk yang
Anda tawarkan bagi mereka.
5.
People
(SDM)
Faktor sumber daya manusia sangat menentukan maju
tidaknya sebuah perusahaan.Tak dapat kita pungkiri bahwa faktor ini berperan
penting dalam membuat suatu kemajuan atau bahkan kemunduran dari suatu
perusahaan.Inilah mengapa berbagai perusahaan berlomba-lomba untuk mencari
kandidat pekerja terbaik, mereka bahkan rela membayar lebih untuk menyewa pihak
pencari kerja independen yang sudah ahli dalam mencarikan kandidat pekerja bagi
perusahaan.Selain itu, persaingan yang semakin ketat juga menuntut tiap perusahaan
memperlakukan para pegawai atau karyawannya sebagai asset perusahaan yang
berharga.Kultur kerja yang menarik dan cenderung santai biasanya dijadikan
nilai lebih yang dibanggakan oleh suatu perusahaan untuk membuat para
pekerjanya loyal dan maksimal dalam bekerja.
Berikut adalah perlakuan yang diterapkan oleh perusahaan
yang berkultur kerja baik. Anda mungkin juga ingin menerapkannya di perusahaan
Anda agar pekerja Anda lebih loyal dan maksimal dalam bekerja bagi perusahaan:
1. Perusahaan menyediakan sarana dan pimpinan-pimpinan tim yang mampu meningkatkan atau mengembangkan kemampuan kerja karyawannya, tidak hanya memacu karyawan untuk memenuhi target
2. Perusahaan berlaku adil terhadap setiap karyawan tanpa kecuali
3.Perusahaan melakukan kewajibannya dan menghargai hak karyawannya
4.Perusahaan memberikan apresiasi bagi karyawan yang telah bekerja dengan baik
1. Perusahaan menyediakan sarana dan pimpinan-pimpinan tim yang mampu meningkatkan atau mengembangkan kemampuan kerja karyawannya, tidak hanya memacu karyawan untuk memenuhi target
2. Perusahaan berlaku adil terhadap setiap karyawan tanpa kecuali
3.Perusahaan melakukan kewajibannya dan menghargai hak karyawannya
4.Perusahaan memberikan apresiasi bagi karyawan yang telah bekerja dengan baik
Hasil yang akan didapatkan oleh setiap perusahaan dengan
menjadikan para karyawannya sebagai aset berharga adalah mendapatkan performa
yang baik maupun loyalitas tanpa batas dari karyawannya. Hal ini yang akan
menjadikan suatu perusahaan kokoh (kuat teamwork-nya) dan mendapatkan citra
baik pula di masyarakat. Selain itu, kultur kerja yang baik juga dapat jadi
daya tarik tersendiri bagi calon pekerja potensial lainnya.
6. Process (Proses)
Proses
yang dimaksud adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang saling terkait
yang kemudian bersama-sama mengubah masukan menjadi keluaran. Pada perusahaan
produsen, pelaksanaan ini dapat dilaksanakan oleh manusia atau mesin dengan
menggunakan berbagai sumber daya yang ada.Apa yang perlu diperhatikan dari
proses adalah kesabaran, konsistensi, dan kontinuitas Anda dalam mengelola atau
mengembangkan bisnis Anda. Selain itu, ada satu elemen penting dalam pengembangan
bisnis Anda yang tak kalah penting, yaitu pembuatan SOP yang jelas bagi sistem
kerja di perusahaan Anda dan Anda perlu mengkomunikasikannya dengan baik pada
seluruh pegawai Anda agar mereka dapat melaksanakan seluruh SOP-nya dengan baik
tanpa kendala.
7. Packaging (Kemasan)
Unsur
berikutnya dalam marketing mix adalah packaging.Coba tinjau kembali secara
kritis semua aspek visual dari perusahaan Anda.Ingat, orang membentuk kesan
pertama mereka tentang Anda dalam 30 detik pertama melihat Anda atau dengan
melihat beberapa elemen dari perusahaan Anda. Perbaikan kecil dalam kemasan
atau tampilan eksternal dari produk maupun layanan Anda seringkali dapat
menyebabkan reaksi yang sama sekali berbeda dari pelanggan Anda. Reaksi
tersebut bisa jadi penentu.
Sehubungan
dengan kemasan perusahaan Anda, produk atau layanan Anda, Anda harus memikirkan
segala hal yang dilihat pelanggan sejak kontak pertama yang mungkin terjadi
dengan perusahaan Anda hingga sepanjang jalan dan proses pembeliannya.
Kemasan
mengacu pada cara produk atau layanan Anda muncul dari luar. Kemasan juga
mengacu pada orang-orang di perusahaan Anda dan bagaimana mereka berpakaian dan
berperilaku saat berinteraksi dengan pihak luar. Ini juga bisa mengacu pada
kantor Anda, ruang tunggu Anda, brosur Anda, korespondensi Anda dan setiap
elemen visual tentang perusahaan Anda. Semuanya penting.Semuanya bisa
menentukan kesuksesan marketing Anda. Semuanya itu dapat memengaruhi tingkat
kepercayaan pelanggan Anda kepada brand Anda.
.
Sumber
:
Pembahasan mengenai content marketing yang sangat lengkap dan mendalam, terima kasih artikelnya
ReplyDelete